Bahasa Indonesia
English
You are here
PENANAMAN BIBIT SAYURAN BUAH DAN DAUN SERTA SENAM SORE SEHAT DI DESA CANDISINGO, MADUREJO, PRAMBANAN, SLEMAN, DERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Primary tabs

Perubahan iklim merupakan tantangan global yang berdampak besar pada sektor pertanian, terutama di daerah pedesaan seperti Desa Candisingo, Madurejo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Upaya mitigasi dan adaptasi melalui penanaman bibit sayuran buah dan daun menjadi salah satu solusi untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 13 tentang aksi perubahan iklim.
Penanaman berbagai jenis bibit tanaman ini memiliki manfaat ekologis yang signifikan. Selain meningkatkan ketahanan pangan lokal, tanaman sayuran buah dan daun dapat membantu penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca di lingkungan sekitar. Pendekatan ini juga membantu menjaga keanekaragaman hayati dan memperbaiki kondisi tanah melalui konservasi yang alami.
Di Desa Candisingo, masyarakat berinisiatif melakukan penanaman bibit dengan cara yang ramah lingkungan, termasuk penerapan teknik pertanian cerdas iklim seperti penggunaan varietas tahan kekeringan dan pengelolaan tanah secara berkelanjutan. Selain itu, penanaman bibit sayuran, buah, dan daun secara kolektif meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.
Penanaman bibit ini mendukung beberapa aspek SDGs lainnya, seperti SDG 2 (Tanpa Kelaparan) dengan menyediakan sumber pangan sehat dan berkelanjutan, dan SDG 15 (Kehidupan di Darat) dengan menjaga keutuhan ekosistem melalui pengelolaan lahan yang baik. Upaya ini juga sejalan dengan rekomendasi global untuk melakukan diversifikasi tanaman sebagai upaya adaptasi iklim pada sektor pertanian.
Dengan dukungan teknologi sederhana dan peningkatan pengetahuan komunitas, penanaman bibit sayuran seperti terong lalap hijau, kemangi, bayam, tomat sayur, terong ungu, cabai merah keriting, cabai rawit merah di Desa Candisingo menjadi contoh nyata penerapan SDGs dalam konteks lokal yang dapat direplikasi di daerah lain. Pendekatan ini menunjukkan bahwa aksi perubahan iklim dapat dilakukan secara langsung di tingkat desa dengan hasil yang bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat sekitar.
Artikel ini menggabungkan konsep SDGs, tantangan perubahan iklim, dan praktik lokal penanaman bibit yang berkelanjutan oleh Mahasiswa Sarjana Terapan Tata Boga Universitas Negeri Yogyakarta, Khurotul Fitri Ainiyah, Gadizza Azzani Saleh, Ghufara Mutiarasari, dan Dianatasyafa Aula Sugianto di Desa Candisingo, Madurejo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai studi kasus relevan yang mendukung aksi perubahan iklim dan ketahanan pangan berbasis komunitas.
Program Senam Sore Tanam Sehat Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui dua kegiatan utama, yaitu Senam dan penanaman bibit sayuran. Kedua kegiatan ini dirancang untuk mempromosikan pola hidup sehat dan mandiri dalam pengelolaan kesehatan. Kegiatan dimulai dengan identifikasi kebutuhan masyarakat, diikuti oleh penyusunan rencana kegiatan, pelaksanaan senam sore yang dipandu instruktur. Program Senam Sore, yang diikuti oleh ibu- ibu warga Candisingo, berperan penting dalam mempromosikan pola hidup sehat dan meningkatkan kebugaran fisik warga. Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk lebih sadar akan pentingnya aktivitas fisik rutin sebagai bagian dari gaya hidup sehat, yang pada gilirannya dapat menurunkan risiko berbagai penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup yang kurang sehat.
Kegiatan ini juga mendorong masyarakat untuk lebih mandiri dalam menjaga kesehatan melalui pemanfaatan sumber daya alam lokal. Partisipasi aktif masyarakat, khususnya dari kalangan ibu- ibu, menunjukkan bahwa program ini tidak hanya relevan tetapi juga direspon dengan antusiasme yang tinggi. Hal ini mencerminkan adanya kesadaran dan minat yang besar dari masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan kesejahteraan secara menyeluruh.
Penanaman bibit sayuran buah dan daun di Desa Candisingo, Mandurejo, Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan langkah strategis dalam mitigasi perubahan iklim sekaligus mendukung ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan. Pendekatan yang ramah lingkungan serta teknik pertanian cerdas iklim meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan dan memperkuat kontribusi desa terhadap pencapaian SDGs, khususnya SDGs 2, 13, dan 15. Program senam sore yang digelar bersamaan dengan kegiatan penanaman bibit sayuran buah dan daun memperkuat pola hidup sehat dan kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan. Kedua program ini menunjukkan sinergi antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai model aksi perubahan iklim yang dapat diterapkan di tingkat komunitas.
Album
Contact us
Copyright © 2025,




