Festival Makanan "Woderroots" UNY 2025: Kreativitas Mahasiswa dalam Olahan Umbi Lokal

Kulonprogo, 24 Mei 2025 – Suasana meriah menyelimuti halaman Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Wates pada Sabtu (24/5), dalam rangka Festival Makanan Mahasiswa Sarjana Terapan Tata Boga Fakultas Vokasi UNY Tahun 2025. Acara yang mengusung tema “Woderroots” ini menjadi ajang unjuk kreativitas dan inovasi mahasiswa dalam mengolah berbagai jenis umbi lokal menjadi sajian kuliner kekinian yang menarik.

Festival secara resmi dibuka pada pukul 13.00 WIB oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kulonprogo, Bapak Eko Wisnu Wardhana, S.E. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi semangat mahasiswa dalam mengangkat potensi pangan lokal, khususnya umbi-umbian, menjadi produk makanan bernilai jual tinggi. Usai membuka acara, Bapak Eko melakukan inspeksi ke stand-stand mahasiswa yang menampilkan ragam produk olahan berbahan dasar umbi seperti singkong, talas, ubi jalar, gembili, dan garut.

Sebanyak 138 produk inovatif dipamerkan dalam festival ini, mulai dari roti, cake, jajanan pasar, kukis, hingga minuman tradisional seperti cendol dawel. Kreativitas mahasiswa terlihat dari keberanian mereka dalam mengeksplorasi cita rasa, tampilan, dan teknik pengolahan modern dengan tetap mengangkat identitas kuliner Indonesia.

Ada suatu produk yang dengan bahasa kekiniannya yaitu Rainbow Pancake: pancake lembut dan manis dengan warna-warni alami dengan bahan alami ubi jalar kuning, green tea, bunga rosela, dan wortel sehingga kaya akan nutrisi dan antioksidan. Terdapat juga Mie Porang Ikan Tongkol yang merupakan substitusi mie telur dengan tepung porang dan ikan tongkol.

Tidak hanya pameran kuliner, kegiatan ini juga menghadirkan "Umbi Talks", sebuah seminar inspiratif yang ditujukan bagi siswa-siswa SMK se-Kulonprogo. Seminar ini menghadirkan narasumber Dr. Nani Ratnaningsih, yang menyampaikan materi bertajuk “Umbi Talks, dari Potensi Lokal Lahir Inovasi Global”, membahas potensi besar umbi-umbian dalam mendukung ketahanan pangan dan peluang usaha kreatif.

Antusiasme masyarakat semakin meningkat saat area festival dibuka untuk umum pada pukul 15.00 WIB. Pengunjung memadati stand-stand untuk mencicipi beragam makanan unik. Kemeriahan bertambah dengan digelarnya lomba display makanan dan senam gembira bersama. Setelah jeda istirahat pada pukul 17.30 WIB, acara kembali dilanjutkan pada malam hari dengan penampilan musik dari beberapa band ternama asal Yogyakarta.

Meski sempat diguyur hujan badai, semangat panitia dan peserta tak surut. Festival tetap berlangsung hingga larut malam dan ditutup meriah pada pukul 23.15 WIB dengan penampilan DJ Music sebagai persembahan penutup.

Festival “Woderroots” 2025 membuktikan bahwa umbi-umbian lokal memiliki potensi besar jika diolah dengan inovatif. Selain menjadi ajang kreasi mahasiswa, acara ini juga menjadi wadah edukasi bagi generasi muda untuk mencintai dan mengembangkan pangan lokal Indonesia.